Maha besar Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi. Gresik telah dikenal sejak abad ke 14 Masehi karena pelabuhannya yang ramai dan diminati. “Permata dari Jawa” merupakan julukan Gresik pada saat itu. Inilah yang menjadi latar belakang dilaksanakannya BKN jenjang 4 kali ini. Mengusung tema “Gresik Punya Cerita” siswa siswi diajak untuk menengok kembali sejarah dan bentang alam Gresik.
Kegiatan dimulai pada jam 07.10 di SDIT Al Ibrah. Siswa siswi memulai dengan doa dan dzikir pagi di Masjid Islamic Center. Kurang lebih ada 111 siswa mengikuti kegiatan ini. Setelah berdzikir mereka segera menaiki angkot untuk menuju ke Pelabuhan Gresik. Banyak hal yang perlu disyukuri berkaitan dengan bentang alam Gresik. Kami pun menceritakannya di sepanjang perjalanan kami.
Sesampainya di pelabuhan, beberapa petugas dari Pelindo dan Kesyahbandaran menyambut kami dengan hangat. Kami dikawal mengelilingi pelabuhan. Dermaga pertama yang kami lalui didominasi oleh kapal muatan barang. Dermaga kedua lokasinya berdekatan dengan pemadam kebakaran serta pusat pengisian bahan bakar. Kami singgah di dermaga ketiga, tempat kapal motor penumpang (KMP) menambat. Kami berkesempatan melihat langsung KMP ini saat menambat dan berangkat ke Pulau Bawean. Beruntung sekali. Di pelabuhan ini kami dapat mengamati banyak hal termasuk aktivitas serta kegiatan ekonomi masyarakat sekitar pelabuhan.
Kami mendapatkan wawasan tentang pelabuhan dari Bapak Kholis dan sejarah Pelabuhan Gresik dari Bapak Raihan, petugas kesyahbandaran. Disinilah kami mengetahui bahwa bandar pertama Gresik adalah Nyai Ageng Pinatih. Beliau adalah saudagar kaya, muslimah yang dermawan. Beliau dikenal sebagai ibu angkat Raden Paku atau Sunan Giri. Beliau juga yang melakukan peletakan batu pertama pada prasasti Pelabuhan Gresik.
Nah, kejutannya adalah kami berkesempatan untuk mendapatkan nasihat langsung dari Kepala KSOP Gresik, Bapak Hotman Siagian, S.E, S.SiT, M.M. Beliau berpesan kepada anak-anak untuk rajin belajar, dan semangat agar meraih cita-cita dan bisa sukses seperti mereka.
Bahagia rasanya mendapatkan banyak ilmu pengetahuan. Siswa siswi SDIT Al Ibrah pun kembali ke sekolah untuk menyelesaikan tantangan berikutnya. Mengidentifikasi bentang alam, berhitung, merefleksi dan menulis teks narasi sesuai kegiatan yang diakukan hari ini.
Recent Comments