Penulis : Ustd. Nur Chamimah, S.S
Belajar tak selalu harus di dalam kelas. Alam pun bisa menjadi guru terbaik. Itulah yang dialami oleh siswa kelas 5 SDIT Al Ibrah dalam kegiatan Belajar Kerja Nyata (BKN) kali ini. Mereka diajak untuk belajar langsung dari alam melalui pembelajaran kontekstual yang menyenangkan dan penuh makna.
Sejak pagi, suasana di halaman sekolah sudah dipenuhi keceriaan. Dengan ransel di punggung dan semangat yang menyala, para siswa bersiap menuju Roomokalisari Adventure Land, Surabaya. Hari itu bukan sekadar kegiatan wisata, tetapi kesempatan untuk menemukan ilmu di balik keindahan alam ciptaan Allah.
Setibanya di lokasi, para siswa disambut ramah oleh para pemandu yang siap mendampingi mereka. Petualangan dimulai dengan menjelajahi kawasan hutan mangrove dan cemara udang yang tumbuh subur di sekitar area wisata. Dari para pemandu, anak-anak belajar tentang jenis-jenis mangrove, manfaatnya bagi lingkungan, hingga bagaimana pohon-pohon itu berkembang biak dan menjaga ekosistem pesisir.

Tak hanya itu, mereka juga mengunjungi mini zoo, tempat berbagai hewan jinak dirawat. Antusiasme anak-anak tampak ketika mereka memberi makan ikan lele, patin, dan nila di kolam, serta berinteraksi dengan kuda, domba, dan burung di area peternakan kecil tersebut.
Baca juga : Tamparan di Sekolah: Luka, Cinta, dan Hikmah di Baliknya
Puncak keseruan terjadi saat mereka menaiki perahu menyusuri hutan mangrove. Bagi sebagian siswa, ini menjadi pengalaman pertama berada di atas air. Meski awalnya tampak tegang, wajah mereka segera berubah menjadi senyum dan tawa saat perahu mulai melaju di antara rimbunnya pepohonan. Pemandangan yang indah dan udara segar membuat pengalaman itu tak terlupakan.

Setelah istirahat untuk shalat dhuhur dan makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan wawancara langsung kepada pengunjung dan pedagang sekitar lokasi wisata. Melalui kegiatan ini, siswa belajar berani berbicara, melatih kemampuan komunikasi, serta menumbuhkan rasa percaya diri. Lebih dari itu, mereka belajar menghargai setiap profesi dan memahami pentingnya peran manusia dalam menjaga keseimbangan alam.
Baca juga : Pembelajaran Mendalam: Relevankah di Pendidikan Kita?
Menurut Ustadzah Annisa, guru IPA kelas 5, kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran kontekstual yang memberi pengalaman langsung kepada siswa tentang ekosistem alami dan buatan.
“Belajar langsung dari alam membuat anak-anak lebih mudah memahami konsep ekosistem sekaligus menumbuhkan rasa syukur atas kebesaran ciptaan Allah,” ujar beliau.
Sepatu boleh kotor, baju mungkin basah, tapi hati mereka pulang dengan penuh cerita dan pengalaman berharga. Karena di sanalah letak makna sejati dari belajar — mengalami, merasakan, dan mensyukuri setiap ciptaan-Nya.
Semoga setiap ilmu yang mereka dapatkan menjadi berkah, dan setiap langkah kecil mereka di bumi Allah menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju insan yang berilmu dan berakhlak mulia.
Aamiin..
semoga bermanfaat
Recent Comments