sditalibrah.sch.id_ Gresik. Di era digital ini, keterampilan membaca dan menulis sangatlah penting untuk dimiliki oleh setiap siswa. Namun membaca dan menulis saja belumlah cukup. Diperlukan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menciptakan ide-ide baru yang berguna bagi masyarakat.

Anak-anak kita sangatlah penting untuk mengembangkan keterampilan ini sebagai bagian dari pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada penguasaan materi, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa yang inovatif. Artikel ini akan membahas pentingnya keterampilan kreatif dalam perspektif Islam, serta bagaimana sekolah-sekolah islam dapat mendorong siswanya untuk menjadi generasi inovatif yang bermanfaat bagi umat.

Al-Qur’an, sebagai pedoman hidup umat Islam, mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan, pembelajaran, dan penggunaan akal untuk menciptakan hal-hal baru. Wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-‘Alaq, mengajarkan kita untuk membaca dan belajar dengan sungguh-sungguh:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.” (QS Al-‘Alaq: 1)

Bacaan ini tidak hanya terbatas pada teks, tetapi juga pada pemahaman dan penerapan ilmu yang bermanfaat. Allah SWT juga memberikan dorongan untuk menggunakan akal dengan cara yang produktif, berpikir kreatif, dan berinovasi:

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

“Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al-‘Alaq: 5)

Dengan demikian, keterampilan membaca dan menulis kreatif adalah kewajiban bagi setiap Muslim untuk terus berkembang dalam ilmu dan teknologi yang dapat memberi manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.

Langkah-Langkah Mengembangkan Keterampilan Kreatif

1. Pembelajaran Aktif dan Kritis

Keterampilan kreatif memerlukan kemampuan untuk berpikir secara kritis. Siswa diajak untuk tidak hanya menerima informasi, tetapi juga menganalisis dan mengkritisi ide-ide yang ada. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk berpikir dengan hati yang terbuka dan melihat tanda-tanda kebesaran-Nya di alam semesta:

    الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ​ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ‏

    “Dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, (seraya berkata): ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia; Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.'” (QS Ali ‘Imran: 191)

    Di kelas, pembelajaran aktif seperti diskusi, eksperimen, dan pemecahan masalah akan melatih siswa untuk berpikir lebih kritis dan inovatif.

    2. Stimulasi Kreatif dengan Media Visual dan Auditori

    Untuk merangsang kreativitas, guru bisa memanfaatkan berbagai alat bantu seperti gambar, video, dan musik dalam pembelajaran. Pendengaran dan penglihatan adalah dua alat yang Allah berikan kepada manusia untuk memahami dunia:

    ثُمَّ سَوّٰٮهُ وَنَفَخَ فِيۡهِ مِنۡ رُّوۡحِهٖ​ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمۡعَ وَالۡاَبۡصَارَ وَالۡاَفۡـــِٕدَةَ ​ ؕ قَلِيۡلًا مَّا تَشۡكُرُوۡنَ‏

    “Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan, dan hati; (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.” (QS As-Sajdah: 9)

    Dengan memanfaatkan berbagai media, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menarik dan kreatif, meningkatkan daya ingat dan pemahaman mereka.

    3. Tantangan Kreatif melalui Proyek

    Menghadapi tantangan adalah salah satu cara terbaik untuk mengasah kreativitas. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

    وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةًۗ وَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ…

    “Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).” (QS Al-Anbiya: 35)

    Para siswa bisa diberikan tugas proyek yang mengharuskan mereka menemukan solusi untuk masalah nyata. Misalnya, menciptakan produk ramah lingkungan, merancang sistem hemat energi, atau mengembangkan teknologi sederhana yang berguna bagi masyarakat.

    4. Design Thinking untuk Solusi Inovatif

    Pendekatan Design Thinking yang melibatkan empati, ideasi, prototipe, dan pengujian bisa diterapkan untuk melatih siswa dalam menciptakan solusi yang berguna. Prinsip ini sejalan dengan ajaran Al-Qur’an untuk selalu berbuat baik:

    وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِۛ وَاَحْسِنُوْاۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

    “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat ihsan (berbuat baik secara maksimal).” (QS Al-Baqarah: 195)

    Melalui Design Thinking, siswa dapat lebih memahami permasalahan di masyarakat dan menciptakan solusi yang bermanfaat.

    5. Pemetaan Ide (Mind Mapping)

    Pemetaan ide adalah teknik yang berguna untuk mengorganisir gagasan dengan cara yang visual dan mudah dipahami. Al-Qur’an mengajarkan kita untuk berpikir secara sistematis dan menyusun informasi dengan baik:

    وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَࣖ…

    “Dan Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) sebagai penjelasan bagi segala sesuatu…” (QS An-Nahl: 89)

    Dengan pemetaan ide, siswa dapat melihat hubungan antar gagasan dan mengembangkan solusi yang lebih terstruktur.

    6. Lingkungan yang Mendukung

    Lingkungan sekolah yang mendukung sangat penting untuk mengembangkan keterampilan kreatif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

    a. Ruang untuk Bereksperimen

    Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba berbagai hal baru, seperti eksperimen sains, pengembangan aplikasi sederhana, atau proyek seni yang kreatif.

    b. Umpan Balik Positif

    Memberikan dukungan dan penghargaan atas usaha siswa dalam berinovasi, meskipun hasilnya belum sempurna. Ini akan mendorong mereka untuk terus berkreasi.

    c. Kolaborasi dalam Komunitas

    Mengajak siswa untuk bekerja dalam kelompok, berbagi ide, dan saling membantu. Ini sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW yang mengingatkan umatnya untuk saling menolong:

    “Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim)

    d. Keterampilan Kreatif sebagai Bekal Akhirat

    Kreativitas yang bermanfaat bukan hanya untuk kesuksesan dunia, tetapi juga sebagai bekal akhirat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

    …وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ

    “Dan siapkanlah untuk mereka apa yang kamu sanggup…” (QS Al-Anfal: 60)

    Dengan memanfaatkan keterampilan kreatif, siswa tidak hanya memperoleh manfaat di dunia, tetapi juga mendapatkan pahala karena berkontribusi untuk kemaslahatan umat.

    Wallahu a’lam bish shawab

    baca juga :

    MABIT-MU KELAS 5 SDIT AL IBRAH: MENUMBUHKAN KARAKTER DAN SEMANGAT JUANG

    Peduli Kemanusiaan SDIT Al Ibrah Salurkan Bantuan Sebesar Rp34.263.000 melalui Rumah Zakat

    Semangat Menambah Hafalan, Siswa SDIT Al Ibrah Gresik Mendapat Reward Renang Bersama