Penulis : Ustd. Ustd. Almaidatul Istibsyarah, S.S.

sditalibrah – Gresik, 6 Juli 2025. Yayasan Al Ibrah Gresik kembali meneguhkan komitmennya dalam mencetak generasi Qur’ani dengan membuka ruang belajar yang inspiratif bagi seluruh guru pembimbing Tahsin dan Tahfidz, mulai dari jenjang TPQ hingga SMP. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Juli 2025, dan menjadi momen penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Al-Qur’an di lingkungan sekolah Islam Terpadu Al Ibrah.

Pembelajaran Al-Qur’an di seluruh unit terus mengalami inovasi , tak hanya dalam target capaian hafalan, tetapi juga dalam pendekatan yang menyenangkan dan tidak membosankan. Dengan metode yang interaktif dan penuh kreativitas, siswa tidak hanya diajak menghafal (tahfidz), tetapi juga memperbaiki bacaan (tahsin) melalui pemahaman tajwid dan ghorib yang mendalam.

Baca juga : Tak sabar Menanti, Agenda Khotmil Quran Kelas Takhassus SD IT Al Ibrah Terlaksana Penuh Keceriaan

Tujuannya menciptakan generasi penghafal Al-Qur’an yang tidak hanya fasih, tetapi juga memahami kaidah-kaidah bacaannya secara benar.

“Anak-anak harus paham hukum tajwid seperti idzhar, idgham, iqlab, dan ikhfa, serta mengenal ghorib (kata-kata langka dalam Al-Qur’an) agar hafalannya tepat dan berkualitas,” jelas Ustadz Masnun, narasumber dalam pelatihan guru.

Materi tahsin disusun secara bertahap, mulai dari makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), hukum bacaan mad, hingga waqaf. Sedangkan materi ghorib dikemas dengan pendekatan visual dan pengulangan klasikal agar mudah dicerna oleh siswa. Tak berhenti di teori, siswa langsung mempraktikkan dalam bacaan ayat-ayat terkait.

Metode Disesuaikan dengan Tahapan Usia dan Perkembangan

Setiap jenjang pendidikan di Al Ibrah memiliki pendekatan khas yang disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan peserta didik:

TKIT dan TPQ Al Ibrah: Belajar Tajwid dengan Lagu dan Permainan

Di jenjang usia dini, pembelajaran tajwid dilakukan melalui lagu, gerakan tangan, dan permainan yang menggembirakan. Anak-anak dikenalkan hukum bacaan secara sederhana dan alami, sehingga mereka mampu menyerap konsep-konsep dasar tanpa merasa terbebani.

“Dengan metode seperti ini, anak-anak belajar dengan antusias dan tanpa sadar sudah menguasai hukum bacaan dasar,” tutur Ustadzah Ifah.

SDIT Al Ibrah: Tahfidz in Motion dan Mushaf Challenge

Di jenjang SD, siswa diajak untuk menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan metode Tahfidz in Motion, yaitu menyelaraskan hafalan dengan gerakan tubuh. Kompetisi seru seperti Mushaf Challenge dan permainan tebak arti surah dengan gerakan membuat kegiatan tahfidz terasa hidup dan menyenangkan.

Baca juga : OUTDOOR LEARNING : KELAS 2 SD IT AL IBRAH GRESIK MEMBENTUK SISWA BERTANGGUNG JAWAB, DISIPLIN, DAN MANDIRI

SMPIT Al Ibrah: Diskusi Ghorib dan Simulasi Mengajar

Tak sekadar menghafal, siswa SMP juga diajak berdiskusi, menganalisis makna ayat, hingga mempraktikkan mengajar teman sebaya atau adik kelas. Aktivitas ini tidak hanya memperkuat hafalan mereka, tetapi juga membentuk karakter dan kecintaan terhadap Al-Qur’an.

Menariknya, dampak dari pendekatan pembelajaran yang variatif ini tidak hanya dirasakan di sekolah, tetapi juga sampai ke rumah.

“Keina itu tidak mengaji di lembaga Qur’an seperti teman-temannya, tapi saya tidak menyangka dia bisa menyelesaikan Juz 30 sekali duduk,” ungkap salah satu wali murid kelas 2 Takhassus SDIT Al Ibrah tahun ajaran 2024/2025 dengan penuh haru.

Dengan metode yang menyenangkan, mendalam, dan dirancang sesuai tahap perkembangan siswa, Yayasan Al Ibrah Gresik membuktikan bahwa belajar Al-Qur’an tidak harus kaku. Di tangan para guru Al Ibrah, tahsin dan tahfidz menjadi aktivitas yang penuh cinta, bermakna, dan berkesan—membuka jalan lahirnya generasi yang mencintai Al-Qur’an sejak dini.