Penulis : Ustd. Nur Yum sa’idah, M.Pd.

sditalibrah – Gresik, 21 Juni 2025 — Suasana penuh semangat menyelimuti SD Islam Terpadu Al Ibrah saat ratusan siswa dari kelas 1 hingga kelas 5 tampil percaya diri di atas panggung dalam Pagelaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Mengusung tema besar “Don’t Bully, Be A Friend”, acara ini menjadi penanda kuat bahwa nilai-nilai kebaikan, persahabatan, dan keberanian telah tumbuh di hati setiap anak.

Pagelaran ini dibuka oleh Annisa dan Kiyomi, siswa kelas 4, dengan orasi lantang yang menggugah:
“Let us be the generation that chooses kindness over cruelty, friendship over fear. Let’s make our school a place where everyone feels safe and happy. So let’s say this together: No more bullying. Not here. Not anywhere. Be kind. Be brave. Stop bullying now!”

Lebih dari sekadar pertunjukan akhir tahun, acara yang berlangsung pada Sabtu, 21 Juni 2025 ini menjadi ruang ekspresi dan pembelajaran karakter yang bermakna. Melalui puisi, pantun, nasyid, gerak dan lagu, parade hadist dan doa, serta orasi yang dirangkai dalam alur drama, para siswa menampilkan pesan anti perundungan dengan cara yang kreatif dan mengesankan.

Setiap anak tampil sebagai bintang. Mereka tidak hanya menunjukkan bakat dan keberanian, tetapi juga membuktikan bahwa nilai Don’t Bully telah mereka pahami dan hayati. Di atas panggung, mereka belajar menjadi diri sendiri, membangun kepercayaan diri, serta saling mendukung satu sama lain.

Para orangtua yang hadir pun tak kuasa menyembunyikan rasa bangga. Mereka menyaksikan langsung bagaimana putra-putri mereka telah berproses menjadi pribadi utuh—bukan hanya unggul dalam akademik, tapi juga kaya dalam karakter. Pagelaran ini menjadi cermin nyata bahwa SDIT Al Ibrah bukan sekadar tempat belajar, melainkan ruang aman untuk tumbuh dan berkembang dengan bahagia.

Terkait tema yang diangkat, Kepala sekolah SDIT Al Ibrah, Ustadz Janan ingin memastikan bahwa di sekolah SDIT Al Ibrah benar-benar tidak ada ruang bagi perundungan. “Seluruh elemen sekolah guru, siswa, dan orang tua, telah berkomitmen menciptakan lingkungan yang ramah, suportif, dan menghargai setiap perbedaan.” tuturnya.

Pagelaran P5 kali ini menegaskan bahwa pendidikan sejati bukan hanya soal angka dan nilai. Ia adalah proses panjang yang membentuk sikap, empati, dan keberanian untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dan di SDIT Al Ibrah, semangat itu terus dijaga dan diwariskan.

“Don’t Bully, Be A Friend” — bukan hanya slogan, tetapi menjadi budaya bersama. Sebuah langkah kecil dari panggung sekolah, untuk membangun dunia yang lebih ramah dan penuh kasih. (*)