sditalibrah – Gresik. Senin, 14 Juli 2025. Dalam rangkaian sosialisasi program sekolah untuk Tahun Ajaran 2025 – 2026, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, Ustadzah Mu’rifah, S.Ag., menyampaikan paparan strategis terkait program-program pembinaan siswa di SDIT Al Ibrah. Fokus utama tahun ini adalah membentuk karakter Islami melalui pembiasaan harian, penguatan kegiatan ekstrakurikuler, dan pengembangan potensi siswa secara menyeluruh.
“Pendidikan karakter bukan hanya diajarkan, tapi dibiasakan dan dicontohkan,” ungkap Ustadzah Mu’rifah. Hal ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan harian seperti pembacaan doa dan dzikir pagi, shalat dhuha, pendampingan wudhu, hingga shalat berjamaah. Kegiatan ini diperkuat dengan pelaksanaan Mutaba’ah Harian yang terus dievaluasi untuk membentuk kebiasaan positif yang konsisten.

Program kesiswaan juga mencakup kegiatan bulanan seperti Sport Day, Jumat Berseri, dan Home Visit, yang bertujuan memperkuat hubungan siswa, guru, dan orang tua. Sementara di tingkat tahunan, program seperti MPLS, Expo Ekstrakurikuler, Outbond, Mabit-Mu, Perkemahan Kamis-Jumat, hingga Wisuda Kelas 6 menjadi bagian dari perjalanan pembentukan kepribadian dan kebersamaan antarsiswa.
Baca juga : Sosialisasi Kelas 1 SDIT Al Ibrah: Menjalin Sinergi Sekolah dan Orang Tua
Ustadzah Mu’rifah juga menekankan pentingnya kegiatan ekstrakurikuler sebagai ruang eksplorasi bakat dan minat siswa. Selain program wajib seperti Pramuka dan Renang, sekolah menyediakan berbagai pilihan kegiatan melalui program Al Ibrah Ignite, seperti Public Speaking, Robotik, Taekwondo, Basket, Coding & AI, dan Math is Fun. “Kami ingin siswa tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepercayaan diri, keterampilan sosial, dan karakter kepemimpinan,” jelasnya.
Dalam hal kedisiplinan, SDIT Al Ibrah telah membentuk Tim Penegak Disiplin dan Paskibra dari siswa kelas atas, serta memiliki mekanisme penanganan siswa bermasalah yang melibatkan wali kelas, guru BK, dan pihak kesiswaan secara bertahap dan kolaboratif. Prinsip utama dalam pendekatan ini adalah responsif, peka, dan tuntas.
Di akhir paparannya, Ustadzah Mu’rifah memberikan pengingat penting: “Anak adalah peniru yang handal. Maka, berikanlah contoh dan lingkungan terbaik agar mereka tumbuh dengan karakter yang kuat dan positif.”
Program kesiswaan SDIT Al Ibrah tahun ini membuktikan bahwa pendidikan sejati bukan sekadar membentuk kecerdasan, melainkan menciptakan lingkungan yang menumbuhkan karakter mulia dan potensi terbaik dari setiap anak. (*)
Recent Comments