Penulis : Ir. Heru SS ( Wali Santri Alumni Al Ibrah)_Founder Qtadabbur

sditalibrah.sch.id – GRESIK. Pernahkah kita merenung, bagaimana jika di dunia ini tidak ada pedoman atau tuntunan yang jelas? Bagaimana jika kita tidak memiliki petunjuk yang dapat membimbing kita dalam menjalani kehidupan dan menemukan makna sejati di baliknya? Alhamdulillah, Allah Yang Maha Pengasih telah mengutus para nabi dan rasul-Nya untuk membawa cahaya wahyu yang menerangi jalan manusia, mengajarkan kita tentang arti hidup, kebaikan, dan bagaimana menjalani kehidupan dengan cara yang diridhai Allah.

Subhanallah, Al-Qur’an yang mulia telah turun sebagai petunjuk yang sempurna. Melaluinya, kita diajarkan bagaimana mengenal dan mendekat kepada Allah SWT serta mengerti tujuan keberadaan kita di dunia. Namun, mari kita coba membayangkan: bagaimana jadinya dunia ini jika Islam, sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, dan para nabi serta rasul-Nya tidak pernah diutus ke bumi?

Tanpa Islam dan Al-Qur’an, Dunia Kehilangan Cahaya Hidup

Tanpa Islam dan Al-Qur’an, dunia akan kehilangan sumber utama kebijaksanaan dan spiritualitas yang telah membimbing umat manusia. Tidak ada lagi petunjuk yang menuntun pada jalan yang lurus, tidak ada lagi ajaran yang mengajarkan makna hidup sesungguhnya. Kehilangan ini akan membawa konsekuensi besar:

1. Hilangnya Ajaran Moral dan Etika

Al-Qur’an mengajarkan keadilan, kasih sayang, dan kebenaran yang abadi. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan.” (QS. An-Nahl: 90). Tanpanya, manusia mungkin akan menciptakan standar moral yang goyah dan memprioritaskan kepentingan duniawi semata.

2. Tidak Ada Dorongan untuk Ilmu Pengetahuan

Al-Qur’an mendorong kita untuk merenungkan alam dan ciptaan-Nya. Ayat seperti, “Katakanlah, ‘Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.’…” (QS. Yunus: 101) menunjukkan betapa pentingnya belajar dan menggali ilmu. Kehilangan motivasi ini dapat membuat perkembangan ilmu terhambat.

3. Hilangnya Keadilan Sosial dan Perhatian Terhadap Sesama

Islam mengajarkan untuk menjaga kesejahteraan sosial melalui zakat, sedekah, dan distribusi kekayaan. Allah SWT berfirman, “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-Dzariyat: 19). Tanpa ajaran ini, ketimpangan sosial mungkin akan semakin meluas.

4. Hilangnya Panduan Hubungan dengan Allah

Rukun Iman dan Rukun Islam memberi kita arah yang jelas untuk mengenal dan beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56). Tanpa ibadah ini, manusia akan kehilangan koneksi dengan Allah dan mungkin mencari kebahagiaan dalam hal-hal duniawi yang sementara.

Tidak Mengenal Allah: Kehilangan yang Paling Besar

Yang paling penting, tanpa para nabi dan rasul, manusia akan jauh dari mengenal Allah. Para nabi mengajarkan kita tentang Allah Yang Maha Esa, sifat-sifat-Nya, dan bagaimana kita harus beribadah kepada-Nya. Subhanallah, betapa berharganya rahmat ini! Allah SWT berfirman, “Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah.” (QS. Muhammad: 19).

Pentingnya Rukun Iman dan Rukun Islam dalam Hidup

Rukun Iman dan Rukun Islam adalah pilar yang Allah SWT turunkan untuk umat manusia. Tanpa keduanya, manusia akan kehilangan pedoman utama dalam menjalani kehidupan yang benar.

Rukun Iman membantu kita beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari kiamat, dan takdir-Nya. Rukun Iman meneguhkan keyakinan kita terhadap apa yang tidak terlihat namun nyata.

Rukun Islam memberi kita panduan praktis dalam beribadah melalui syahadat, salat, puasa, zakat, dan haji. Melalui ibadah ini, kita dilatih untuk senantiasa taat, berbagi, dan mengingat Allah.

Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada Kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya…” (QS. An-Nisa: 136).

Menguatkan Kesadaran Akan Allah

Sadar Allah, senantiasa mengingat dan mensyukuri-Nya, adalah dasar dari kebahagiaan hidup. Setiap hembusan nafas, setiap detak jantung, dan setiap detik kehidupan adalah tanda kasih sayang Allah. Subhanallah, Dia Maha Besar, dan hanya kepada-Nya kita berserah. Alhamdulillah, dengan kesadaran ini, hidup menjadi lebih bermakna, karena kita tahu bahwa Allah selalu hadir dan mendengarkan doa-doa kita. Allahu Akbar!

Bershalawat Kepada Nabi Muhammad SAW

Kehadiran Nabi Muhammad SAW adalah anugerah besar bagi seluruh umat. Melalui beliau, kita mendapat risalah terakhir yang sempurna. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam seluruh aspek kehidupan. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56). Bershalawat adalah bentuk cinta kita kepada beliau dan perwujudan syukur kita atas hidayah yang disampaikannya.

Kesimpulan: Menghargai Pedoman Ilahi yang Ada

Betapa beruntungnya kita hidup dengan bimbingan Al-Qur’an, para nabi, dan tuntunan Islam. Tanpa mereka, hidup kita akan kehilangan arah, jauh dari rahmat Allah, dan mudah tersesat. Mari kita perbanyak syukur, senantiasa mengingat Allah, dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW agar hati kita senantiasa berada di jalan yang benar.

Dengan kesadaran ini, kita diingatkan untuk terus berpegang teguh pada Rukun Iman dan Rukun Islam, agar hidup kita lebih bermakna dan bahagia, baik di dunia maupun akhirat. Alhamdulillah, kita memiliki pedoman ini, dan semoga Allah meneguhkan kita untuk tetap istiqamah dalam iman dan takwa.

Wallahu alam bisawab.

qtadabbur.id

Baca :

Dzikir Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar:

“Tata Krama” Perlu Ditanamkan Sejak Dini?

Begini..Cara Jitu Guru Kelas 1 SDIT Al Ibrah agar Gigi Siswanya Sehat